Monday 17 September 2012

ANATOMI SISTEM REPRODUKSI WANITA



Cara organ reproduksi berkembang sangat menakjubkan. Sel benih testis pada orang laki-laki, maupun sel benih ovarium pada orang perampuan tampak pada awal kehidupan janin. Maka kelamin sudah sangat pagi-pagi ditemukan, tetapi sifat kelamin belum dapat dikenal. Kejadian, bagaimana sel reproduksi ini digerakkan ke daerah tepat yang telah ditentukan, yaitu ovarium dan testis, merupakan suatu rahasia agung dan indah. Sel-sel reproduksi tersebut berkembang di sebelah depan ginjal dan kemudian tertanam sebagai kolom-kolom sel yang kemudian mebentuk kelenjar reproduksi yang berisi sel benih dan juga membentuk sruktur sekelilingnya.
Ovum adalah sel benih dalam ovarium dan spermatozoon adalah sel benih pada laki-laki. Pada masa remaja sel benih ini berkembang bersamaan dengan perubahan yang menentukan sifat laki-laki dan perempuan.
Organ-organ reproduksi membentuk apa yang dikenal sebagai traktus genitalis, yang berhubungan dengan traktus urinarius. Pada orang laki-laki kedua traktus itu erat berhubungan. Pada wanita meskipun traktus genitalisnya erat berhubungan dengan traktus urinaris, tidak berkembang. Traktus genitalis wanita bersambung dengan rongga peritonium. Ini tidak ada pada laki-laki; tidak ada saluran dari traktur genitalis ini yang terbuka di rongga peritonium. Organ pengembangbiakan pada wanita terletak pada panggul kecil. Organ laki-laki sebagian besar terletak di luar pelvis.
Pubertas (Masa Remaja)
Pubertas biasanya muncul pada umur 10 sampai 14 tahun dan pada seorang gadis ditandai dengan permulaan menstruasi-menarki. Uterus dan vagina membesar, buah dada membesar serta lemak, jaringan ikat dan saluran darah brtambah. Kemudian sifat kelamin sekunder tampil; lengkung tubuh berkembang, dan jaringan adiposa membulatkan batas-batas anggotanya, serta tampilnya bulu dalam ketiak dan daerah pubis. Pelvis melebar. Perubahan penting terjadi pada saat si gadis menjadi matang jiwa dan remajanya melalui masa remaja menjadi wanita dewasa.
Pada anak laki-laki masa pubertas dimulai lebih kemudian dan dicirikan dengan perubahan suara menjadi lebih berat; pembesaran genitalis eksterna, tampilnya bulu diatas tubuh dan muka.
Menopause
Pada monopause atau masa klimakterium dalam hidup seorang wanita, yang terjadi kira-kira pada umur 45 sampai 50 tahun, tetapi juga dapat lebih awal atau lebih kemudian. Menstruasi berhenti, yang sering diiringi gejala-gejala tertentu, seperti perubahan vasomotorik dengan banyak keringat , muka terasa panas. Jaringan buah dada sering mengerut, tetapi, bila ada kecendrungan menjadi gemuk, jaringan itu dapat diganti dengan lemak. Perubahan ke arah senil terjadi dalam ovarium, yaitu menjadi kecil dan hormon tidak dibuat lagi.
Rongga Pelvis
Rongga pelvis terletak dibawah dan bersambung dengan rongga abdomen. Pelvis besar adalah pasu tulang yang dibentuk tulang iskium, yang merupakan sisi samping dan depan, dan tulang sakrum serta koksigis, yang membentuk batas belakang. Pinggiran pelvis dibentuk promontorium sakrum di belakang, garis ilopektinal disisi-sisinya, dan krista pubis di depan.
Perineum adalah bagian terendah dari badan terletak caudal dari rongga, dinding dan diafragma pelvis, diapit oleh kedua ekstremitas inferior. Dapat dikatakan perineum menutupi permukaan inferior diafragma pelvis dan batas-batasnya sesuai dengan batas-batas pintu bawah panggul. Perineum mencakup genitalia eksternal serta orifisium sistem genitourinari dan gastrointestinal. Sebuah garis imajiner antara tuberositas ischadica membagi perineum menjadi dua bagian:
1.      Trigonum urogenital (anterior), mengandung ujung dari genitalia eksternal. Pada wanita meliputi orifisium uretra dan vagina, sedangkan pada pria uretra yang dikelilingi oleh jaringan erektil (penis).
2.      Trigonum anale (posterior), mengandung apertura anale.
Organ Wanita Untuk Pembentukan Keturunan
Organ untuk pembiakan atau organ reproduksi dapat dibagi dalam organ eksterna dan organ interna.
Organ eksterna bersama-sama dikenal seagai vulva, dan terdiri atas bagian-bagian berikut:
1.      Mons Veneris / mons pubis
 Mons Veneris atau yang disebut juga dengan Tundun adalah sebuah bantalan lemak yang terletak di depan simfisis pubis. Setelah pubertas kulit dari Mons Veneris tertutup oleh rambut.
2.      Labia Mayora
Adalah dua lipatan tebal yang membentuk sisi vulva dan terdiri atas kulit dan lemak,jaringan otot polos, pembuluh darah dan serabut saraf. Labia Mayora Sinistra dan dextra bersatu di sebelah belakang dan merupakan batas depan dari perineum, disebut Commisura Posterior (frenulum). Labia Mayora terdiri dari dua permukaan yaitu :
a.       Facies eksterna, menyerupai kulit biasa dan berambut
b.      Facies interna , menyerupai selaput lendir dan mengandung kelenjar  sebacea
3.      Labia Minor
Merupakan lipatan kulit yang terdapat diantara kedua labium Minora. Membentang dari clitoris sampai ke orificium vagina. Kearah anterior, labium Minus melintasi Clitoris sebagai preputium clitoridis. Pada bagian ini terdapat banyak pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf.
4.      Clitoris
Homolog dengan penis pria. Letaknya anterior dalam Vestibula. Mengandung banyak urat-urat saraf sensoris, dan pembuluh-pembuluh darah. Kira-kira sebesar kacang hijau sampai cabai rawit dan ditutupi Frenulum Clitoridis. Glans Clitoris berisi jaringan yang dapat berereksi, sifatnya amat sensitive karena memiliki serabut saraf.
5.      Vestibulum { serambi }
Merupakan rongga yang berada disebelah lateral dibatasi oleh kedua labia minora, disebelah anterior dibatasi oleh clitoris, disebelah dorsal dibatasi oleh fourchet. Pada Vestibulum terdapat Muara-muara dari vagina urethra dan terdapat pula 4 lubang kecil yaitu :
Dua muara dari Kelenjar Bartholoni yang terdapat di samping dan agak kebelakang dari introitus vaginae.
Dua muara dari kelenjar Skene di samping dan agak dorsal dari Urethra.
6.      Glandula Vestibularis Majora
Merupakan kelenjar terpenting di daerah vulva dan vagina. Mengeluarkan secret Mucus terutama pada waktu Coitus { berhubungan seksual }.  Terletak di kanan dan kiri ostium vagina.
7.      Hymen
Berupa lapisan tipis dan menutupi sebagian besar dari introitus  vaginae. Ada 4 macam bentuk Hymen yaitu :
a.       Hymen anullaris ( melingkar seperti cincin )
b.      Hymen seminullaris ( seperti bulan sabit )
c.       Hymen cribriformis ( seperti saringan tahu )
d.      Hymen imperforata ( tertutup / tidak berlubang ).
Organ interna adalah Suatu alat reproduksi yang berada didalam, yang tidak dapat dilihat kecuali dengan jalan pembedahan. Alat genitalia bagian dalam terdiri dari:
1.      Vagina
Suatu saluran musculo-membranosa yang menggambungkan uterus dengan Vulva. Terletak antara Kandung Kencing dan Rectum.Ke dalam puncak vagina menonjol ujung dari cervix. Bagian dari cervix yang menonjol dalam vagina disebut portio. Oleh portio ini puncak vagina di bagi menjadi 4 bagian adalah fornix anterior, fornix posterior, dan fornix lateral dextra dan sinistra.

Vagina mempunyai faal penting :
a.       Sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan darah waktu haid dan secret dari uterus.
b.      Sebagai alat persetubuhan.
c.       Sebagai jalan lahir pada waktu partus.
d.      Sel-sel dari lapisan atas epitel vagina mengandung glikogen. Glikogen ini menghasilkan asam susu oleh karena adanya basil-basil Doderlin hingga vagina mempunyai reaksi asam dengan pH = 4,5 dan ini memberi proteksi terhadap invasi kuman-kuman kulit.

2.      Uterus
Uterus adalah organ otot yang berdinding tebal yang berfungsi sebagai tempat implantasi ovum yang telah dibuahi dan juga sebagai tempat perkembangan dan pemberian makanan kepada Janin yang berada didalamnya.

Uterus merupakan alat yang berongga dan berbentuk seperti buah pir dan terdiri dari 4 bagian:
a.       Fundus uteri : Bagian uterus yang terletak antara kedua pangkal saluran yang berbentuk segitiga.
b.      Corpus uteri : Bagian uterus yang terbesar pada saat hamil, bagian ini berfungsi sebagai tempat berkembanya janin. Rongga yang terdapat pada corpus uteri disebut cavum uteri atau rongga rahim.
c.       Bagian dari corpus uteri antara kedua pangkal tuba disebut fundus uteri (dasar rahim).
-          Isthmus uteri : Bagian antara servix dan corpus atau bagian bawah rahim, bagian ini penting dalam kehamilan dan persalinan karena akan mengalami peregangan. Bagian tersebut dapat melebar selama kehamilan dan disebut, segment bawah uterus. Bagian cervix yang menonjol ke dalam puncak vagina disebut portio vaginalis atau dengan singkat portio, sedangkan bagian di atas portio vaginalis disebut portio supra vaginalis.
-          Servix uteri : Terbagi menjadi dua bagian yaitu pars supra vaginal dan pars vaginal / portio. Saluran yang menghubungkan orifisium uteri interna dan ekstera di sebut canalis servicalis.
Dinding rahim terdiri dari 3 lapisan:
a.       Perimetrium (lapisan peritoneum) yang meliputi dinding uterus bagian luar.
b.      Myometrium (lapisan otot), merupakan lapisan yang paling tebal.
-          Terdiri dari otot polos yang disusun sedemikian rupa hingga
-          dapat mendorong isinya keluar pada persalinan. Diantara
-          serabut-serabut otot terdapat pembuluh-pembuluh darah,
-          pembuluh lympa, dan urat syaraf.
c.       Endometrium
-          Merupakan lapisan bagian dalam dari corpus uteri yang
-          membatasi cavum uteri. Pada endometrium didapatkan lubang
-          lubang kecil, merupakan muara-muara dari saluran kelenjar
-          uterus yang dapat menghasilkan secret alkalis yang membasahi
-          cavum uteri. Epitel endometrium berbentuk silindris. Tebalnya,
-          susunannya dan faalnya berubah secara siklis karena
-          dipengaruhi hormon2 ovarium.

Ligamentum-Ligamentum disekitar uterus antara lain:
a.       Ligamentum Latum
Dibentuk oleh 2 lembar peritoneum untuk melapisi facies vesicalis, fundus dan facies intestinalis dari Uterus dan meluas pada dinding lateral pelvs. Terletak di kanan kiri Uterus meluas sampai dinding rongga panggul dan dasar panggul.
b.      Ligamentum Cardinale
Merupakan ligamentum yang terpenting untuk mencegah agar Uterus tidak turun. Ligamentum ini berjalan dari cervix dan puncak vagina kea rah lateral ke dinding pelvis. Didalamnya terdapat arteri dan vena uterine.
c.       Ligamentum Sacrouterina
Adalah ligamentum yang menahan Uterus supaya tidak banyak bergerak. Berjalan melengkung dari bagian belakang cervix kiri dan kanan melalui dinding rectum kea rah os sacrum kiri dan kanan.
d.      Ligamentum Rotundum
Adalah ligamentum yang menahan  uterus dalam posisi antefleksi dan berjalan melengkung dari sudut fundus uteri ke kiri dan kanan daerah inguinal kiri dan kanan. Melekat pada uterus sebelah ventrocaudal tempat masuknya tuba uterine. Masuk canalis inguinalis dan berakhir pada labium Mayus.
e.       Ligamentum pubovesicale
Berjalan dari os pubis melalui kandung kencing dan seterusnya sebagai ligamentum Vesicouterina.

Pembuluh darah uterus:
a.       Arteri uterina
b.      Arteri ovarica

Saraf-saraf Uterus
Innervasi uterus terutama teriri atas sistem saraf simpatis dan sebagian terdiri atas sistem saraf parasimpatis dan serebrospinal. Sistem parasimpatis berada di dalam panggul sebelah kiri dan kanan dari os. Sakrum, sedangkan sistem simpatis  masuk ke rongga panggul sebagai flexus hipogastrikus melalui bifurkatio aorta dan promontorium dan melanjut ke bawah menuju ke flexus-flexus frankenhauser. Serabut saraf tersebut memberi innervasi pada miometrium dan endometrium. Kedua sistem simpatik dan parasimpatik mengandung  unsur motorik dan sensorik. Saraf sensorik menimbulkan kontraksi dan vasokonstriksi dan saraf parasimpatis mencegah kontraksi dan menimblkan vasodilatasi .

3.      Ovarium (Indung Telur)
Ovarium adalah sepasang kelenjar oval atau berbentuk almond yang terletak di kedua sisi rahim dan tepat di bawah pembukaan saluran tuba. Selain memproduksi telur atau ovum, menghasilkan ovarium hormon seks wanita disebut estrogen dan progesteron. Ovarium menghasilkan hormon wanita, yang disebut estrogen, dan menyimpan sel-sel kelamin perempuan atau ovum. Betina, tidak seperti laki-laki, tidak memproduksi sel-sel seks. Seorang bayi perempuan lahir dengan sekitar 60.000 sel-sel ini, yang terkandung dalam kantung-seperti depresi dalam ovarium. Masing-masing sel dapat memiliki potensi untuk matang untuk fertilisasi, tetapi dalam kenyataannya, hanya sekitar 400 matang selama hidup wanita itu.
4.      Tuba Uterina (Falopi)
Tuba uterina adalag rongga rahim menghubungkan ovum dari ovarium ke dalam rongga rahim. Mereka terdiri dari dua bagian, satu di kedua sisi yang terletak di batas atas ligamentum dan memanjang dari sudut unggul rahim ke sisi panggul. Setiap tuba mempunyai panjang sekitar 10 cm dan terdiri dari tiga bagian: isthmus atau penampang melintang yang sempit ampula atau bagian dilatasi menengah yang melengkung ke ovarium infundibulum bagian teratas yang dikelilingi oleh fimbria, dimana salah satu fimbria melekat pada ovarium. Saluran telur diarahkan menuju uterus dari ovarium kemudian naik ke sepanjang perbatasan mesovarian dari ovarium ke tuba, di mana lengkungan itu akhirnya turun ke bawah dan berakhir di ovarium. Pembukaan rahim sangat cepat dan hanya akan menerima bulu halus.

Dinding tuba terdiri dari tiga lapisan: serosa, muskularis dan mukosa. Serosa adalah lapisan luar atau peritonium. Lapisan muskularis atau lapisan tengah terdiri dari sebuah lapisan luar yang membujur dan lapisan dalam melingkar non-bergaris dari rahim. Lapisan mukosa atau lapisan dalam berada pada lapisan uterus dan pada ostium ada rahim dengan peritonium. Hal ini dilemparkan ke dalam lipatan longitudinal. Epitel kolumnar dan lapisan adalah bersilia. Bentuk epitel juga ditemukan pada permukaan bagian dalam dari fimbriae, sedangkan pada permukaan luar atau serosa teerdapat proses epitel secara bertahap ke dalam endotelium dari peritoneum.

Kelenjar Mamae
Kelenjar mamae atau payudara adalah perlengkapan pada organ reproduksi pada wanita dan mengeluarkan air susu. Buah dada terletak di dalam fasia superfisialis di daerah pektoral antara sternum dan axila dan melebar dari kira-kira iga kedua atau ketiga sampai ke iga keenam atau ketujuh. Berat dan ukuran buah dada berlain-lainan. Pada masa pubertas membesar, dan bertambah besar selama hamil dan sesudah melahirkan, dan menjadi atrofik pada usia lanjut.
Bentuk buah dada cembung ke depan dengan putting di tengahnya, yang terdiri atas kulit dan jaringan erektil dan berwarna tua. Konstituen utama payudara adalah sel kelenjar disertai duktus terkait serta jaringan lemak dan jaringan ikat dalam jumlah bervariasi. Payudara dibagi menjadi bagian atai lobus oleh septum fibrosa, yang berjalan dari belakang puting payudara ke arah otot pektoralis.

Dftar Pustaka
Pearce, Evelyn C. (2002). Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia
Raven, Prof dr Chr p. (2007). Atlas Anatomi. Jakarta: Djambatan
Brunner & Suddart. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Vol 2. Jakarta: EGC

No comments: