Cara
organ reproduksi berkembang sangat menakjubkan. Sel benih testis pada orang
laki-laki, maupun sel benih ovarium pada orang perampuan tampak pada awal
kehidupan janin. Maka kelamin sudah sangat pagi-pagi ditemukan, tetapi sifat
kelamin belum dapat dikenal. Kejadian, bagaimana sel reproduksi ini digerakkan
ke daerah tepat yang telah ditentukan, yaitu ovarium dan testis, merupakan suatu
rahasia agung dan indah. Sel-sel reproduksi tersebut berkembang di sebelah
depan ginjal dan kemudian tertanam sebagai kolom-kolom sel yang kemudian
mebentuk kelenjar reproduksi yang berisi sel benih dan juga membentuk sruktur
sekelilingnya.
Ovum
adalah sel benih dalam ovarium dan spermatozoon
adalah sel benih pada laki-laki. Pada masa remaja sel benih ini berkembang bersamaan
dengan perubahan yang menentukan sifat laki-laki dan perempuan.
Organ-organ
reproduksi membentuk apa yang dikenal sebagai traktus genitalis, yang berhubungan dengan traktus urinarius. Pada orang laki-laki kedua traktus itu erat
berhubungan. Pada wanita meskipun traktus genitalisnya erat berhubungan dengan
traktus urinaris, tidak berkembang. Traktus genitalis wanita bersambung dengan
rongga peritonium. Ini tidak ada pada laki-laki; tidak ada saluran dari traktur
genitalis ini yang terbuka di rongga peritonium. Organ pengembangbiakan pada
wanita terletak pada panggul kecil. Organ laki-laki sebagian besar terletak di
luar pelvis.
Pubertas (Masa Remaja)
Pubertas
biasanya muncul pada umur 10 sampai 14 tahun dan pada seorang gadis ditandai
dengan permulaan menstruasi-menarki. Uterus dan vagina membesar, buah dada
membesar serta lemak, jaringan ikat dan saluran darah brtambah. Kemudian sifat
kelamin sekunder tampil; lengkung tubuh berkembang, dan jaringan adiposa
membulatkan batas-batas anggotanya, serta tampilnya bulu dalam ketiak dan
daerah pubis. Pelvis melebar. Perubahan penting terjadi pada saat si gadis
menjadi matang jiwa dan remajanya melalui masa remaja menjadi wanita dewasa.
Pada
anak laki-laki masa pubertas dimulai lebih kemudian dan dicirikan dengan
perubahan suara menjadi lebih berat; pembesaran genitalis eksterna, tampilnya
bulu diatas tubuh dan muka.
Menopause
Pada
monopause atau masa klimakterium dalam hidup seorang wanita, yang terjadi
kira-kira pada umur 45 sampai 50 tahun, tetapi juga dapat lebih awal atau lebih
kemudian. Menstruasi berhenti, yang sering diiringi gejala-gejala tertentu,
seperti perubahan vasomotorik dengan banyak keringat , muka terasa panas.
Jaringan buah dada sering mengerut, tetapi, bila ada kecendrungan menjadi gemuk,
jaringan itu dapat diganti dengan lemak. Perubahan ke arah senil terjadi dalam
ovarium, yaitu menjadi kecil dan hormon tidak dibuat lagi.
Rongga Pelvis
Rongga pelvis
terletak dibawah dan bersambung dengan rongga abdomen. Pelvis besar adalah pasu
tulang yang dibentuk tulang iskium, yang merupakan sisi samping dan depan, dan
tulang sakrum serta koksigis, yang membentuk batas belakang. Pinggiran pelvis
dibentuk promontorium sakrum di belakang, garis ilopektinal disisi-sisinya, dan
krista pubis di depan.
Perineum adalah
bagian terendah dari badan terletak caudal dari rongga, dinding dan diafragma pelvis,
diapit oleh kedua ekstremitas inferior. Dapat dikatakan perineum menutupi
permukaan inferior diafragma pelvis dan batas-batasnya sesuai dengan batas-batas
pintu bawah panggul. Perineum mencakup genitalia eksternal serta orifisium
sistem genitourinari dan gastrointestinal. Sebuah garis imajiner antara
tuberositas ischadica membagi perineum menjadi dua bagian:
1.
Trigonum urogenital (anterior), mengandung ujung dari genitalia
eksternal. Pada wanita meliputi orifisium uretra dan vagina, sedangkan pada
pria uretra yang dikelilingi oleh jaringan erektil (penis).
2.
Trigonum anale (posterior), mengandung apertura anale.
Organ Wanita Untuk Pembentukan Keturunan
Organ untuk pembiakan
atau organ reproduksi dapat dibagi dalam organ eksterna dan organ interna.
Organ eksterna bersama-sama dikenal seagai vulva, dan
terdiri atas bagian-bagian berikut:
1.
Mons Veneris / mons pubis
Mons Veneris atau yang disebut juga dengan Tundun
adalah sebuah bantalan lemak yang terletak di depan simfisis pubis. Setelah
pubertas kulit dari Mons Veneris tertutup oleh rambut.
2.
Labia Mayora
Adalah
dua lipatan tebal yang membentuk sisi vulva dan terdiri atas kulit dan
lemak,jaringan otot polos, pembuluh darah dan serabut saraf. Labia Mayora
Sinistra dan dextra bersatu di sebelah belakang dan merupakan batas depan dari
perineum, disebut Commisura Posterior (frenulum). Labia Mayora terdiri dari dua
permukaan yaitu :
a. Facies
eksterna, menyerupai kulit biasa dan berambut
b. Facies
interna , menyerupai selaput lendir dan mengandung kelenjar sebacea
3.
Labia Minor
Merupakan
lipatan kulit yang terdapat diantara kedua labium Minora. Membentang dari
clitoris sampai ke orificium vagina. Kearah anterior, labium Minus melintasi
Clitoris sebagai preputium clitoridis. Pada bagian ini terdapat banyak pembuluh
darah, otot polos dan ujung serabut saraf.
4.
Clitoris
Homolog
dengan penis pria. Letaknya anterior dalam Vestibula. Mengandung banyak
urat-urat saraf sensoris, dan pembuluh-pembuluh darah. Kira-kira sebesar kacang
hijau sampai cabai rawit dan ditutupi Frenulum Clitoridis. Glans Clitoris
berisi jaringan yang dapat berereksi, sifatnya amat sensitive karena memiliki
serabut saraf.
5. Vestibulum
{ serambi }
Merupakan
rongga yang berada disebelah lateral dibatasi oleh kedua labia minora,
disebelah anterior dibatasi oleh clitoris, disebelah dorsal dibatasi oleh
fourchet. Pada Vestibulum terdapat Muara-muara dari vagina urethra dan terdapat
pula 4 lubang kecil yaitu :
Dua
muara dari Kelenjar Bartholoni yang terdapat di samping dan agak kebelakang
dari introitus vaginae.
Dua
muara dari kelenjar Skene di samping dan agak dorsal dari Urethra.
6. Glandula
Vestibularis Majora
Merupakan
kelenjar terpenting di daerah vulva dan vagina. Mengeluarkan secret Mucus
terutama pada waktu Coitus { berhubungan seksual }. Terletak di kanan dan kiri ostium vagina.
7. Hymen
Berupa
lapisan tipis dan menutupi sebagian besar dari introitus vaginae. Ada 4 macam bentuk Hymen yaitu :
a. Hymen
anullaris ( melingkar seperti cincin )
b. Hymen
seminullaris ( seperti bulan sabit )
c. Hymen
cribriformis ( seperti saringan tahu )
d. Hymen
imperforata ( tertutup / tidak berlubang ).
Organ interna adalah Suatu alat reproduksi yang berada
didalam, yang tidak dapat dilihat kecuali dengan jalan pembedahan. Alat genitalia
bagian dalam terdiri dari:
1.
Vagina
Suatu saluran
musculo-membranosa yang menggambungkan uterus dengan Vulva. Terletak antara
Kandung Kencing dan Rectum.Ke dalam puncak vagina menonjol ujung dari cervix.
Bagian dari cervix yang menonjol dalam vagina disebut portio. Oleh portio ini
puncak vagina di bagi menjadi 4 bagian adalah fornix anterior, fornix
posterior, dan fornix lateral dextra dan sinistra.
Vagina mempunyai faal
penting :
a.
Sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan darah
waktu haid dan secret dari uterus.
b.
Sebagai alat persetubuhan.
c.
Sebagai jalan lahir pada waktu partus.
d.
Sel-sel dari lapisan atas epitel vagina mengandung glikogen.
Glikogen ini menghasilkan asam susu oleh karena adanya basil-basil Doderlin
hingga vagina mempunyai reaksi asam dengan pH = 4,5 dan ini memberi proteksi
terhadap invasi kuman-kuman kulit.
2.
Uterus
Uterus adalah organ
otot yang berdinding tebal yang berfungsi sebagai tempat implantasi ovum yang
telah dibuahi dan juga sebagai tempat perkembangan dan pemberian makanan kepada
Janin yang berada didalamnya.
Uterus merupakan alat
yang berongga dan berbentuk seperti buah pir dan terdiri dari 4 bagian:
a.
Fundus uteri : Bagian uterus yang terletak antara kedua pangkal
saluran yang berbentuk segitiga.
b.
Corpus uteri : Bagian uterus yang terbesar pada saat hamil,
bagian ini berfungsi sebagai tempat berkembanya janin. Rongga yang terdapat
pada corpus uteri disebut cavum uteri atau rongga rahim.
c.
Bagian dari corpus uteri antara kedua pangkal tuba disebut
fundus uteri (dasar rahim).
-
Isthmus uteri : Bagian antara servix dan corpus atau bagian
bawah rahim, bagian ini penting dalam kehamilan dan persalinan karena akan
mengalami peregangan. Bagian tersebut dapat melebar selama kehamilan dan
disebut, segment bawah uterus. Bagian cervix yang menonjol ke dalam puncak
vagina disebut portio vaginalis atau dengan singkat portio, sedangkan bagian di
atas portio vaginalis disebut portio supra vaginalis.
-
Servix uteri : Terbagi menjadi dua bagian yaitu pars supra
vaginal dan pars vaginal / portio. Saluran yang menghubungkan orifisium uteri
interna dan ekstera di sebut canalis servicalis.
Dinding rahim terdiri
dari 3 lapisan:
a.
Perimetrium (lapisan peritoneum) yang meliputi dinding uterus
bagian luar.
b.
Myometrium (lapisan otot), merupakan lapisan yang paling tebal.
-
Terdiri dari otot polos yang disusun sedemikian rupa hingga
-
dapat mendorong isinya keluar pada persalinan. Diantara
-
serabut-serabut otot terdapat pembuluh-pembuluh darah,
-
pembuluh lympa, dan urat syaraf.
c.
Endometrium
-
Merupakan lapisan bagian dalam dari corpus uteri yang
-
membatasi cavum uteri. Pada endometrium didapatkan lubang
-
lubang kecil, merupakan muara-muara dari saluran kelenjar
-
uterus yang dapat menghasilkan secret alkalis yang membasahi
-
cavum uteri. Epitel endometrium berbentuk silindris. Tebalnya,
-
susunannya dan faalnya berubah secara siklis karena
-
dipengaruhi hormon2 ovarium.
Ligamentum-Ligamentum
disekitar uterus antara lain:
a.
Ligamentum Latum
Dibentuk oleh 2 lembar peritoneum untuk
melapisi facies vesicalis, fundus dan facies intestinalis dari Uterus dan
meluas pada dinding lateral pelvs. Terletak di kanan kiri Uterus meluas sampai
dinding rongga panggul dan dasar panggul.
b.
Ligamentum Cardinale
Merupakan ligamentum yang terpenting untuk
mencegah agar Uterus tidak turun. Ligamentum ini berjalan dari cervix dan
puncak vagina kea rah lateral ke dinding pelvis. Didalamnya terdapat arteri dan
vena uterine.
c.
Ligamentum Sacrouterina
Adalah ligamentum yang menahan Uterus supaya
tidak banyak bergerak. Berjalan melengkung dari bagian belakang cervix kiri dan
kanan melalui dinding rectum kea rah os sacrum kiri dan kanan.
d.
Ligamentum Rotundum
Adalah ligamentum yang menahan uterus dalam posisi antefleksi dan berjalan
melengkung dari sudut fundus uteri ke kiri dan kanan daerah inguinal kiri dan
kanan. Melekat pada uterus sebelah ventrocaudal tempat masuknya tuba uterine.
Masuk canalis inguinalis dan berakhir pada labium Mayus.
e.
Ligamentum pubovesicale
Berjalan dari os pubis melalui kandung kencing
dan seterusnya sebagai ligamentum Vesicouterina.
Pembuluh darah uterus:
a.
Arteri uterina
b.
Arteri ovarica
Saraf-saraf Uterus
Innervasi uterus
terutama teriri atas sistem saraf simpatis dan sebagian terdiri atas sistem saraf
parasimpatis dan serebrospinal. Sistem parasimpatis berada di dalam panggul
sebelah kiri dan kanan dari os. Sakrum, sedangkan sistem simpatis masuk ke rongga panggul sebagai flexus
hipogastrikus melalui bifurkatio aorta dan promontorium dan melanjut ke bawah
menuju ke flexus-flexus frankenhauser. Serabut saraf tersebut memberi innervasi
pada miometrium dan endometrium. Kedua sistem simpatik dan parasimpatik
mengandung unsur motorik dan sensorik.
Saraf sensorik menimbulkan kontraksi dan vasokonstriksi dan saraf parasimpatis mencegah
kontraksi dan menimblkan vasodilatasi .
3.
Ovarium (Indung Telur)
Ovarium adalah
sepasang kelenjar oval atau berbentuk almond yang terletak di kedua sisi rahim
dan tepat di bawah pembukaan saluran tuba. Selain memproduksi telur atau ovum,
menghasilkan ovarium hormon seks wanita disebut estrogen dan progesteron.
Ovarium menghasilkan hormon wanita, yang disebut estrogen, dan menyimpan
sel-sel kelamin perempuan atau ovum.
Betina, tidak seperti laki-laki, tidak memproduksi sel-sel seks. Seorang bayi
perempuan lahir dengan sekitar 60.000 sel-sel ini, yang terkandung dalam
kantung-seperti depresi dalam ovarium. Masing-masing sel dapat memiliki potensi
untuk matang untuk fertilisasi, tetapi dalam kenyataannya, hanya sekitar 400 matang
selama hidup wanita itu.
4.
Tuba
Uterina (Falopi)
Tuba
uterina adalag rongga rahim menghubungkan ovum dari ovarium ke dalam rongga
rahim. Mereka terdiri dari dua bagian, satu di kedua sisi yang terletak di
batas atas ligamentum dan memanjang dari sudut unggul rahim ke sisi panggul.
Setiap tuba mempunyai panjang sekitar 10 cm dan terdiri dari tiga bagian:
isthmus atau penampang melintang yang sempit ampula atau bagian dilatasi
menengah yang melengkung ke ovarium infundibulum bagian teratas yang dikelilingi
oleh fimbria, dimana salah satu fimbria melekat pada ovarium. Saluran telur
diarahkan menuju uterus dari ovarium kemudian naik ke sepanjang perbatasan
mesovarian dari ovarium ke tuba, di mana lengkungan itu akhirnya turun ke bawah
dan berakhir di ovarium. Pembukaan rahim sangat cepat dan hanya akan menerima
bulu halus.
Dinding
tuba terdiri dari tiga lapisan: serosa, muskularis dan mukosa. Serosa adalah
lapisan luar atau peritonium. Lapisan muskularis atau lapisan tengah terdiri
dari sebuah lapisan luar yang membujur dan lapisan dalam melingkar non-bergaris
dari rahim. Lapisan mukosa atau lapisan dalam berada pada lapisan uterus dan
pada ostium ada rahim dengan peritonium. Hal ini dilemparkan ke dalam lipatan
longitudinal. Epitel kolumnar dan lapisan adalah bersilia. Bentuk epitel juga
ditemukan pada permukaan bagian dalam dari fimbriae, sedangkan pada permukaan
luar atau serosa teerdapat proses epitel secara bertahap ke dalam endotelium
dari peritoneum.
Kelenjar Mamae
Kelenjar mamae
atau payudara adalah perlengkapan pada organ reproduksi pada wanita dan
mengeluarkan air susu. Buah dada terletak di dalam fasia superfisialis di
daerah pektoral antara sternum dan axila dan melebar dari kira-kira iga kedua
atau ketiga sampai ke iga keenam atau ketujuh. Berat dan ukuran buah dada
berlain-lainan. Pada masa pubertas membesar, dan bertambah besar selama hamil
dan sesudah melahirkan, dan menjadi atrofik pada usia lanjut.
Bentuk
buah dada cembung ke depan dengan putting di tengahnya, yang terdiri atas kulit
dan jaringan erektil dan berwarna tua. Konstituen utama payudara adalah sel
kelenjar disertai duktus terkait serta jaringan lemak dan jaringan ikat dalam
jumlah bervariasi. Payudara dibagi menjadi bagian atai lobus oleh septum
fibrosa, yang berjalan dari belakang puting payudara ke arah otot pektoralis.
Dftar
Pustaka
Pearce, Evelyn C.
(2002). Anatomi dan Fisiologi untuk
Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia
Raven, Prof dr Chr p.
(2007). Atlas Anatomi. Jakarta:
Djambatan
Brunner & Suddart.
(2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah. Edisi 8. Vol 2. Jakarta: EGC
No comments:
Post a Comment