Wednesday 12 September 2012

KESEHATAN PARIWISATA



1.     
DEFINISI KESEHATAN DAN PARIWISATA
Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya.
Sedangkan wisatawan adalah seorang yang melakukan perjalanan dari suatu tempat ke tempat yang ada wisatanya untuk melihat sesuatu yang lain. Wisatawan meliputi :
a.    Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk bersenang-senang, untuk keperluan pribadi, untuk keperluan kesehatan dan sebagainya,
b.   Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan dengan maksud menghadiri pertemuan, konferensi, musyawarah, atau di dalam hubungan sebagai utusan badan organisasi,
c.    Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan dengan maksud bisnis,
Sektor pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara dan dalam upaya meningkatkan penghasilan masyarakat Indonesia dewasa ini dan dimasa yang akan datang disadari akan semakin menjadi penting. Oleh karena itu, setiap upaya yang bertujuan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan disektor ini perlu didukung dan digalakan.
Salah satu sektor yang erat kaitannya dan cukup menentukan bagi pertumbuhan dan perkembangan sektor pariwisata adalah sektor kesehatan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kesehatan berasal dari kata sehat yang mempunyai arti keadaan baik seluruh badan serta bagian-bagiannya bebas dari sakit atau waras. Jadi kesehatan mempunyai pengertian sebagai keadaan sehat, kebaikan (keadaan badan, dan sebagainya),.
Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi jugameliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual. Menurut WHO (1947), sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau ke-lemahan.
Sedangkan menurut UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.Dalam pengertian yang paling luas sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spiritual dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, sosial dan ekonomi) dalam mempertahankan kesehatannya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kesehatan pariwisata dimulai sejak berangkat dari rumah untuk melakukan wisata, selama perjalanan, sampai di tempat tujuan, dan kembali dengan aman dan nyaman ke tempat asalnya, sehingga wisatawan tersebut tidak jera untuk kembali mengunjungi daerah wisata yang telah dikunjunginya. Dalam siklus perjalanan wisata itu, kesehatan wisata termasuk upaya pencegahan, tindakan pengobatan jika diperlukan dan kesiapan repratiasi ke tempat yang memadai / ke negara asalnya.
Upaya pencegahan dimulai sebelum melakukan perjalanan. Wisatawan diberi informasi dan petunjuk oleh boro wisata/klinik wisata melalui brosur yang disediakan di biro perjalanan mengenai kesehatan dalam perjalanan dan di daerah tujuan. Misalnya pemberian vaksinasi seperlunya, dan memakan pil untuk pencegahan malaria, jika di tujuan masih ada malaria. Untuk mempertahankan keadaan yang baik serta meningkatkan kesehatan lingkungan, diperlukan kerjasama instansi yang terkait dalam pariwisata, baik Pemerintsah (Departemen Kesehatan, Pariwisata, Kimpraswil) maupun pihak swasta dalam bidang perhotelan serta jasa makanan, dll.
Upaya pengobatan dimulai dalam perjalanan dan di daerah tujuan diusahakan memadai, sesuai dengan standar yang diperlukan, dan mudah serta cepat didapat.
Jika wisatawan jatuh sakit atau mendapat kecelakaan di suatu tempat dimana pengobatan kurang memadai, disediakan sarana untuk melakukan repratiasi secepat mungkin ke rumah sakit terdekat atau tempat rujukan lainnya.

2.      RUANG LINGKUP KESEHATAN PARIWISATA
Kesehatan pariwisata sendiri sebenarnya dapat dibagi dua yaitu kesehatan pariwisata fisik dan psikis. Kesehatan parwisata fisik meliputi sarana untuk penyembuhan penyakit kulit, relaxation, dan kecantikan sementara kesehatan psikis terdiri dari penyembuhan akibat obat-obat terlarang, depresi, dan gangguan mental.
Kesehatan pariwisata psikis biasanya dilakukan di rumah peristirahatan, rumah sakit dan pesantren serta hanya terbatas pada pengunjung yang memang menderita penyakit dan tidak dapat dinikmati oleh rekan, keluarga, dan sanak keluarga walaupun pada masa sekarang sudah mulai dikembangkan untuk bisa pula dinikmati oleh keluarga terdekat. Salah satu contoh Pesantren Suryalaya yang terletak di Singaparna Tasikmalaya Jawa Barat dan sangat terkenal di seluruh Indonesia sekarang ini menyediakan program yang dapat diikuti oleh keluarga pasien sementara menunggu proses penyembuhan yang bersangkutan. Jenis kesehatan pariwisata ini dilakukan oleh keluarga menengah ke atas karena biayanya cenderung sangat mahal terutama pengobatan akibat narkoba, alhohol dan sejenisnya.
Jenis kesehatan pariwisata fisik yang berkaitan dengan kecantikan biasanya berupa spa, salon kecantikan dan pemandian air panas. Jenis kesehatan pariwisata ini lebih bisa dinikmati oleh segala lapisan masyarakat karena relatif lebih murah, banyak pilihan, dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja sesuai dengan kemampuan finansial masing-masing.
Imunisasi juga merupakan lingkup dari kesehatan pariwisata sendiri. Imunisasi tersebut diantaranya :
a.    Routinel Immunization : DPT, POLIO, CAMPAK, INFLUENZA.
b.   Required Immunization : Yellow Fever, Cholera, Meningococcal Meningitis.
c.    Recommended Immunization : Hepatitis A & B, Typhoid Fever, Japanese Encephalitis, Cholera, Rabies.

3.      FAKTOR PENDUKUNG KESEHATAN PARIWISATA
Pariwisata dapat mempengaruhi tidak hanya kesehatan pengunjung tetapi juga kesehatan masyarakat penjamu. Hal-hal yang berpengaruh terhadap kesehatan pariwisata diantaranya :
a.       Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan tempat wisata memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan wisatawan. Wisatawan umumnya rentan tehadap mikroorganisme, dan juga kondisi lingkungan fisik yang berbeda dari daerah asal mereka. Lingkungan yang bersih dijadikan indikator kualitas oleh wisatawan karena menunjukkan perhatian otoritas setempat terhadap masalah kesehatan lingkungan.
b.      Makanan dan minuman
Kejadian yang muncul umumnya berhubungan dengan konsumsi makanan atau minuman yang tidak higienis yang mengakibatkan gangguan saluran pencernaan. Namun masalah tersebut bisa dikontrol melalui penerapan prosedur standar untuk pengelolaan makanan dan sanitasi lingkungan.
c.       Upaya pencegahan, pendidikan dan promosi kesehatan masyarakat
Hal ini termasuk kesehatan lingkungan adalah fundamental dan dapat membawa perubahan sikap dan perilaku yang dapat mengurangi risiko-risiko terjadinya pemerosotan kesehatan pariwisata.

Referensi :
Admin. 2011. Kesehatan Wisata : Konsep Umum Kesehatan Wisata. http://okshealthenv.wordpress.com/2011/08/05/kesehatan-wisata/ Akses : Rabu, 12 September 2012
Admin. 2012. Medical Tourism : What is Medical Tourism? http://www.news-medical.net/health/Medical-Tourism-What-is-Medical-Tourism-(Indonesian).aspx Akses : Rabu, 12 September 2012
Rizkyriris. 2011. Pariwisata dan Kesehatan. http://rizkyriris.blog.fisip.uns.ac.id/2011/12/27/pariwisata-dan-kesehatan/ Akses : Rabu, 12 September 2012
Rogayah, Iim. 2009. Pariwisata Kesehatan di Jawa Barat. http://irdanasputra.blogspot.com/2009/11/pariwisata-kesehatan.html Akses : Rabu, 12 September 2012

No comments: